Kamis, 20 Februari 2014

Sustainable Travelllers



Apaan sih sustainable travellers, Pejalan berkelanjutan atau berkesinambungan...hmmm bener banget secara harfiah. Siapa sih yang gak suka jalan-jalan (travelling), sekarang semua orang suka jalan-jalan ke laut,gunung,hutan,goa, air terjun, danau dan lain-lain semua destinasi tersebut tersedia di bumi tercinta ini. Namun, pada hakikat nya perjalanan memiliki dampak baik itu positif maupun negatif  terhadap lingkungan, pada budaya dan ekonomi masyarakat lokal yang menjadi tuan rumah untuk pariwisata di seluruh dunia ( Often Negative, bukannya pesimis tapi kenyataannya seperti itu ).


Dampak dari perjalanan dan pariwisata ( The Impact ),  secara sadar atau tidak sadar pemenuhan fasilitas infrastruktur pariwisata sering membawa dampak fisik negatif terhadap lingkungan seperti penggundulan hutan, perubahan ekosistem dan penggunaan intensif atau tidak berkelanjutan lahan. Mengutip dari sebuah tulisan di blog.sustainabletravel, menjelaskan bahwa " Travel is also a major culprit of climate change, accounting for one-third of the world’s climate damaging greenhouse gas emissions ", Kutipan tersebut menjelaskan bahwa perjalanan merupakan penyebab utama perubahan iklim dan menyebab kan kerusakan emisi gas rumah kaca ( Efek Rumah kaca ).
'Nowadays' , para pejalan lebih senang menghabiskan waktu dan uang nya di tempat-tempat seperti hotel bintang 5 ataupun kapal-kapal pesiar dari pada berbaur dengan masyarakat lokal,mempelajari kebudayaannya,mencoba makanannya ataupun merasakan sensasi hidup dengan cara penduduk lokal. Itu mengakibatkan ketimpangan sosial terhadap masyarakat lokal yang menggantungkan perekonomiannya dari sektor pariwisata, tapi itu merupakan hak setiap individu jadi kita gak boleh menghakimi mereka yang menghamburkan waktu dan uangnya di tempat yang menurut mereka nyaman karena 'Travelling adalah pilihan'.
Dimanapun ada dampak negatif disitupun terdapat kesempatan untuk perubahan ke arah yang positif ( The Benefits ). Sebagai pejalan yang hidup di bumi dimana lingkungan, budaya dan ekonomi yang mengalami kemunduran karena ancaman dengan topeng kemajuan jaman tetapi kita masih memiliki kesempatan untuk melindungi warisan alam dan budaya yang setiap orang akan merasakan manfaatnya. Yaitu dengan cara, mendorong dan mendukung pejalan dan pariwisata berkelanjutan dan membangun kesadaran pejalan dan meningkatkan permintaan untuk pariwisata yang berkelanjutan dengan meningkatkan standarisasi. Meningkatkan konservasi lingkungan alam yang berdampak positif terhadap lingkungan sosial masyarakat setempat, sudah semakin banyak di lakukan oleh para pelaku wisata khusus nya operator tur yang mengatur segala pemenuhan birahi para pejalan karena cara tersebut sekarang makin berkembang dan  menarik untuk para pejalan yang bertanggung jawab.
Sekarang makin banyak pejalan yang rela membayar lebih untuk menggunakan jasa tur operator yang berusaha melindungi dan melestarikan alam. Ketika penyedia jasa wisata makin berdedikasi tinggi terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan maka secara perlahan meningkatkan kesadaran konsumen (pejalan) serta menguatkan 'Brand' mereka sebagai operator tur yang ramah lingkungan bukan operator tur yang menjaga 'reputasi'. Dampak positif bagi para pejalan yang memilih untuk menjadi ' Sustainable Travellers' adalah mereka mendapat pemahaman yang benar tentang kebudayaan serta kredibilitas/apresiasi yang benar ketika mereka menyebarkan info-info suatu destinasi yang mereka kunjungi. Dengan mendukung masyarakat lokal dan konservasi lingkungan, pejalan akan merasa lebih baik terhadap diri nya sendiri karena dapat menyelaraskan keputusan-keputusan yang biasa nya didasarkan kepada harga, kualitas dan kenyamanan yang kemudian berdampak kepada positif kepada perspektif global nya.
Selain itu dampak positif juga kepada masyarakat lokal, yaitu meningkatkan kesempatan kerja dan upah serta menstimuli perkembangan ekonomi regional yang kemudian meningkatkan partisipasi pemangku kepentingan lokal dalam pengambilan keputusan, membangun kemitraan antara masyarakat lokal, organisasi non-pemerintah dan sektor swasta, meletakkan dasar untuk kebijakan yang lebih mendukung dan memperbaiki infrastruktur lokal dan jasa. Yang paling penting adalah mengurangi dampak sosial-budaya dan lingkungan yang negatif.
The sustainable travelllers semakin berkembang pesat baik secara individual maupun organisasi, bahkan ada beberapa organisasi sukarela membantu memberikan informasi yang mendidik kepada masyarakat lokal untuk menjadi ' Sustainable tourism '.
The sustainable travelllers consist of :
1. Environmental Consideration
Mempelajari masalah lingkungan di destinasi yang anda kunjungi merupakan modal awal untuk melangkah dengan benar, karena tiap destinasi mempunyai karakteristik yang berbeda berdasarkan ekosistem. Belajar terhadap dampak-dampak turisme massal seperti di pantai, pegunungan, perkotaan dan lain-lain kemudian mencoba meminimalisir dampak tersebut dengan :
a. Gunakan air secukupnya ( Seperti mandi menggunakan shower atau mandi dengan efektif), karena banyak destinasi wisata yang kekurangan air bahkan sampai masyarakat setempat harus berjuang keras ataupun mengeluarkan kocek lebih untuk pemenuhan air bersih nya. Satu gerakan kecil anda seperti ini akan sangat berpengaruh pada lingkungan yang ada kunjungi.
b. Membawa 'Reusable Water Bottle' ( botol air isi ulang ), selain menghemat biaya para pejalan juga mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dengan tidak mengkonsumsi air minum kemasan, yang dimana kemasan tersebut terbuat dari plastik. Tapi sayang nya di indonesia masih minim kran-kran air yang ' water friendly', air yang dapat di konsumsi langsung tanpa menimbulkan penyakit.
c. Hemat Listrik, Matikan AC, Lampu, semua benda yang menggunakan listrik ketika meninggal kan ruangan ( kamar hotel,hostel,homestay dll ). Akan sangat berguna untuk mengurangi panas bumi.
d. Reduce, Reuse, Recycle : Program 3 R ini sudah diajarkan semenjak di bangku sekolah dan entah kenapa sering dilupakan padahal sangat-sangat berguna
e. Gunakan transportasi umum atau jalan kaki jika jarak tempuh nya masih bisa terjangkau dan kurangi menggunakan pesawat terbang karena akan menghasilkan karbon dioksida yang gak bagus buat ozon
e. Buy Local, Eat Local : Dari pada harus mampir ke toko waralaba atau pun departemen store  (where more energy is used to ship food further distances), lebih baik ke pasar tradisional.
f. Jangan membeli produk dari spesies langka atau barang-barang yang dilindungi oleh negara, karena itu biasa nya produk ilegal
g. Jangan menganggu satwa liar, menjaga jarak terhadap satwa liar agar habitat aslinya tidak terganggu
h. Jangan mengambil dan membawa pulang tumbuhan, kerang dan lain-lain
i. Memiliki ijin jika memasuki kawasan perlindungan dan selalu membawa sampah anda atau masukan ke tempat yang telah disediakan
2. Socio - Cultural Considerations
a. Pelajari destinasi anda,  sejarah, situasi politik, peristiwa terkini, kelompok budaya dan dinamika antar, agama, geografi, masakan, transportasi, dll.
b. Pelajari bahasa lokal, setidaknya fase dasar untuk saling menyapa atau sekedar ucapan selamat pagi,siang,malam. Karena berinteraksi dengan penduduk lokal anda akan mempelajari kebudayaan setempat.
c. Cari tau adat istiadat setempat dan sesuatu yang dianggap tabu oleh masyarakat lokal melalui buku panduan ataupun internet
d. Berpakaian dengan tepat apalagi ketika berada di tempat ibadah
e. Jadi photographer cerdik, jangan lihat seluruh perjalanan anda melalui lensa kamera
f. Kunjungi tempat yang tidak biasa di kunjungi oleh para pejalan, seperti kunjungi tempat-tempat dimana penduduk lokal saling bercengkrama asal tidak mengganggu serta mentaati peraturan lokal
g. Bawa oleh-oleh dari rumah jika anda akan menetap disebuah keluarga lokal ataupun berkumpul dengan komunitas lokal
3. Economic Considerations
a. Beli dan pergunakan produk serta jasa lokal, jangan terlalu menggila dalam hal tawar menawar ( sewajarnya )
b. Go Local : Menggunakan akomodasi yang di akomodir oleh penduduk setempat ( Penginapan, transportasi, tempat makan bahkan jasa seperti guide dll )
c. Memberikan kontribusi yang berguna kepada tempat yang anda kunjungi atau komunitas yang anda singgahi, atau menjadi volunteer travellers
Jadi kemana pun tujuan nya entah itu ke perkotaan ataupun pedesaan sebagai 'Sustainable travellers' harus mempelajari pengetahuan tujuannya, kesadaran akan dampak kehadiran anda kepada penduduk setempat dan lingkungan serta meminimalisir dampak negatif, Safe and sustainable travels to you !!!
Maafkan kata-kata yang sekonyong-konyong jauh dari tatanan EYD ataupun yang terlalu sok tau, tujuannya hanya ingin berbagi walaupun saya belum bisa mengimplementasikan semua tulisan saya kedalam perjalanan tapi saya tetap mencoba dan belajar....The sustainable travellers are Ethical Travellers ( Travel2Change ) !!!
‎”It’s always down to you and the choices you make. Work on the things you can change and never dwell on the things you can’t. You choose… ‘results’ or ‘excuses’ it’s always down to YOU… no one has ever given their BEST and regretted it. GO HARD NO EXCUSES.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar